Will The Dream Come True (part 7)

Posted: 23 Februari 2013 in FF BUMSSO
Tag:

will the dream come true (part 4)

anyeong…
hanya sedikit peringatan untuk reader aktif di WP’ku yang masih berusia 18 thun kebawah, aku mau minta maaf kalau part ini ada unsur NC. jadi aku berharap coment yang masuk tidak ada kata – kata kasar atau mencela.

part 7

“maafkan aku…. aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan kita.” Akhirnya kalimat itu sukses meluncur dari mulut kim bum.

***

Kaget… tentu saja yeon hee sangat kaget dengan apa yang diucapkan oleh kim bum barusan. bagaimana bisa kim bum memutuskan hubungan mereka seperti ini, apa alasannya.

“kurasa hubungan kita sudah tidak bisa dilanjutkan lagi yeon hee, jadi lebih baik kita akhiri saja.” Sambung kim bum lagi.

“so eun… ini semua karena so eun kan?” bagaimana yeon hee bisa tau, pasti itu yang ada dipikiran kim bum sekarang. Yeon hee benar – benar tidak bisa terima dengan semua ini.

“kau sudah tau?” tanya kim bum heran.

“aku tidak mau mengakhiri hubungan kita. Aku tidak mau, bagaimanapun juga kau tetap milikku dan aku tidak akan membiarkan so eun merebutmu dari sisiku.”

“maafkan aku yeon hee, tapi mulai saat ini dan seterusnya aku hanya menyukai so eun. maafkan aku karena aku telah melukaimu.” Kim bum pun pergi meninggalkan yeon hee. selesai… hubungan kim bum dan yeon hee selesai, semudah itukah.

Kim bum pergi meninggalkan yeon hee yang masih berada di tempat itu. Rasanya tidak ada lagi yang mengganjal dihati kim bum. walaupun dia telah melukai hati yeon hee, tapi itu jauh lebih baik dari pada kim bum harus terus – terusan membohongi yeon hee.

Hubungannya dengan yeon hee sudah berakhir dan ini semua karena dihati kim bum hanya ada so eun. gadis yang selalu muncul dalam mimpinya setiap malam. Kim bum harus menemui so eun, dan mengatakan pada gadis itu kalau hubungan kim bum dan yeon hee sudah berakhir. Jadi tidak ada masalah lagi, untuk kim bum mendekati so eun.

***

Yeon hee, masih berada di tempat itu. Bagaimana sekarang, apa yang harus dilakukannya. Kim bum, pria yang selama dua tahun lebih menjadi kekasihnya itu begitu mudahnya memutuskan hubungan mereka. Lalu apa yang bisa dilakukan yeon hee setelah ini.

“kenapa kau tega sekali melakukan ini padaku kim bum.” gumam yeon hee.

Sebuah pikiran terlintas dibenak yeon hee sekarang. Hanya ada satu orang yang bisa membuat kim bum kembali pada yeon hee. dan yeon hee yakin orang itu bisa membantunya. Tapi apa orang itu bisa bekerja sama dengan yeon hee.

***

Hari ini joo won dan so eun baru saja pergi jalan – jalan. Joo won mengantarkan so eun pulang ke apartementnya. Ketika so eun mau melangkah masuk ke apartementnya joo won menarik lengan so eun, dan membuat so eun membalikkan badannya.

“ada apa joo won?”

“ehmm…” joo won bingung, mau bicara apa dengan so eun. joo won hanya menggaruk rambutnya yang tidak gatal, sambil tersenyum pada so eun.

“kau ini kenapa, kenapa bersikap aneh seperti ini?” tanya so eun bingung, melihat tingkah aneh tunangannya itu.
Joo won turun dari motornya dan mendekati tubuh so eun sambil memegang pundak gadis itu.

“bukankah kita sudah menjadi sepasang kekasih, jadi bolehkah aku….” lagi – lagi joo won menggantungkan kalimatnya. So eun yang tau akan maksud joo won pun hanya tersenyum memandang wajah polos tunangannya itu.

So eun pun mendekatkan wajahnya pada wajah joo won dan mencium pipi pria itu sambil tersenyum.

Joo won terkejut dengan ciuman yang diberikan oleh so eun tadi. Joo won pun mengembangkan senyumnya. Karena so eun sudah mencium pipinya berarti so eun tidak keberatan jika joo won membalasnya kan, setidaknya itulah yang dipikirkan joo won saat ini.

Karena so eun merasa joo won puas dengan ciumannya tadi so eun pun membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan joo won. Tapi tidak seperti pikiran so eun, joo won mengikutinya dan menarik kembali tangannya sehingga membuat tubuh so eun dan joo won berhadapan.

Dengan cepat, joo won mendaratkan sebuah ciuman lembut ke bibir kecil so eun. so eun membelalakkan matanya ketika mendapat ciuman secara tiba – tiba itu dari joo won. Bibir mereka masih saling menempel, dan hal itu membuat so eun teringat akan ciuman pertamanya dengan kim bum. dengan cepat so eun mendorong tubuh joo won dan membuat ciuman mereka berdua terlepas.

“maafkan aku joo won, aku lelah dan ingin cepat – cepat tidur, lagi pula ini sudah malam, bukankah kau juga harus istirahat” ucap so eun buru – buru, agar tidak membuat joo won curiga atau bertanya tantang hal – hal yang tidak ingin so eun jawab.

Joo won pun mengerti, dan menuruti kata – kata so eun. joo won menyalakan motornya dan pergi meninggalkan so eun. setelah melihat kepergian joo won, so eun pun masuk kedalam apartementnya.

Dan tanpa so eun sadari, sedari tadi kim bum telah berada didekat apartement so eun dan melihat kemesraan joo won dengan so eun. kim bum benar – benar seperti orang yang tidak memiliki tenaga sekarang, badannya lemas seketika melihat joo won dan so eun berciuman.

Rasanya kim bum ingin menghampiri mereka, dan memukul wajah joo won karena sudah berani merebut so eun dari dirinya, bahkan joo won dengan berani mencium so eun didepan mata kim bum. tapi kenyataannya kim bum, tak bisa melakukan hal tersebut.

***

So eun membayangkan kembali kejadian dimana joo won menciumnya tadi. Dan seketika itu pikirannya melayang pada sosok kim bum yang sudah beberapa hari ini so eun hindari. Berkali – kali kim bum menghubunginya, tapi so eun selalu mengabaikannya. So eun memejamkan matanya dan mencoba untuk tidak memikirkan kim bum lagi.

“bukankah, beberapa hari ini aku bisa melupakannya. Lalu kenapa aku mengingatnya lagi. Sadarlah so eun, kau sudah menjalin kasih dengan joo won” gumam so eun.

So eun mengganti pakainnya dengan sebuah gaun tidur warna merah hati. dan sekarang dia membaringkan tubuhnya ketempat tidur dan mematikan lampu kamarnya. Tapi sebuah ketukan pintu dari depan membuat so eun menunda tidurnya untuk melihat siapa yang datang.

“tok…tok..tok”

“siapa sih, yang malam – malam begini bertamu. Apa dia tidak tau kalau aku ini sangat lelah” ucap so eun sambil mencari kemeja untuk menutupi tubuhnya, karena memang gaun yang dipakainya sangat tipis dan tak berlengan.

“tok…tok..tok” suara ketukan pintu semakin keras dan sepertinya sang tamu sangat tidak sabar untuk menunggu si penghuni membukakan pintu untuknya.

So eun pun buru – buru membuka pintu dan melihat siapa yang malam – malam mengganggu dirinya. So eun kaget ketika melihat kim bum lah yang datang. So eun ingin menutup kembali pintu apartementnya, tapi tangannya malah ditahan oleh kim bum sehingga mau tidak mau, so eun pun mengurungkan niatnya dan membiarkan kim bum masuk kerumahnya.

“kenapa kau menghindariku so eun? apa kau benar – benar ingin melupakanku” tanya kim bum sambil menatap mata so eun dengan tajam, seakan – akan ingin menerkam so eun.

“kim bum, seharusnya kau tidak kesini. Bukankah ini sudah malam, lebih baik kau pulang saja” ucap so eun yang takut melihat tatapan tajam dari kim bum yang tidak seperti biasanya.

“apa kau benar – benar ingin melupakanku dan menikah dengan joo won?” tanya kim bum lagi sambil melangkahkan kakinya masuk keapartement so eun, dan tangannya menutup pintu apartement so eun.

So eun mencoba untuk tenang dan tak membalas tatapan mata kim bum, kini so eun hanya bisa duduk dilantai dan membiarkan kim bum berbicara sesukanya. Kim bum pun juga mendudukan dirinya di lantai sebelah so eun.

“secepat itukah kau melupakan kata – katamu sendiri so eun. bukankah waktu itu kau bilang kau menyukaiku dan tak ingin menerima perjodohan dari orang tuamu. Lalu kenapa kau bisa sampai menjalin kasih dengan joo won, bahkan kau sengaja menghindariku” ucap kim bum sambil menggenggam tangan so eun.

So eun tak bisa menjawab perkataan kim bum, dia hanya bisa menahan tangisnya. Apalagi yang bisa diucapkan so eun, untuk membuat kim bum meninggalkannya. so eun rasa kim bum tidak akan mudah pergi dari rumah so eun saat ini, walau so eun memohon pun.

“kumohon, jangan siksa aku so eun. aku tidak bisa jika melihatmu berada disisi pria lain kecuali aku, walaupun orang itu, adalah sahabatku sendiri. Ku mohon so eun” sambil mempererat genggaman tangannya pada so eun.

Akhirnya air mata so eun pun jatuh juga, seberapa kuat usaha so eun untuk menahannya tetap saja air matanya menerobos keluar. So eun menyeka air matanya dengan tangannya. Kim bum yang melihat so eun menangis langsung memeluk gadis itu dari samping.

Awalnya kim bum hanya memeluk tubuh so eun, tapi secara perlahan. kim bum, menghembuskan nafasnya ke leher jenjang milik so eun bahkan menciumi leher putih milik gadis itu. Seakan – akan sadar dengan sikap kim bum so eun pun mencoba untuk melepaskan pelukan pria yang dicintainya itu.

Tapi bukannya menghentikan aksinya kim bum malah mencengkram rahang bawah so eun dan mencium bibir kecil gadis itu dengan lembut dan lama. Awalnya so eun tidak menolak ciuman dari kim bum, tapi kim bum menjadi liar dan malah memperdalam ciumannya hingga membuat so eun semakin kesulitan untuk bernafas. So eun pun berontak dengan mendorong tubuh kim bum, dan ciuman mereka pun terlepas.

Sesaat so eun bisa menghirup oksigen untuk dia bernafas, tetapi dengan cepat kim bum mendorong tubuh so eun hingga terbaring di lantai. Dan menindih tubuh gadis itu, awalnya so eun bisa mendorng tubuh kim bum dan hendak bangun namun lagi – lagi kim bum, sangat sigap memainkan tubuhnya dan membuat tubuh so eun kembali terbaring di lantai.

“kim bum, apa yang kau lakukan. Cepat hentikan atau aku akan teriak”

Bukannya menghentikan aksinya, kim bum malah menyumpal bibir so eun dengan bibirnya. Setiap tangan so eun ingin mendorong tubuh kim bum, secepat itu pula kim bum berhasil memegang tangan so eun, dan membuat so eun tidak bisa melawan.

Ciuman kim bum kini turun, keleher so eun dan tangan kiri pria itu mencoba untuk membuka kancing kemeja yang dipakai so eun, dan tangan kanannya masih kim bum gunakan untuk mengunci tangan so eun yang terus – terusan berontak.

“kim bum kumohon jangan lakukan apapun” mohon so eun, pada pria itu. So eun tidak menyangka dengan perlakuan kim bum ini. Bagaiamana bisa seorang kim bum yang terlihat dingin, berubah menjadi buas seperti sekarang.

Kim bum pun berhasil mebuka semua kancing kemeja so eun, dan kini dada atas so eun dengan sangat jelas terlihat oleh kim bum. bahkan bra tak bertali so eun pun sangat jelas terlihat oleh kim bum. kim bum menyeringai melihat tubuh wanita yang dicintainya itu sangat menggoda matanya.

“kau benar – benar cantik so eun, pantas saja joo won menerima perjodohan itu. Betapa bodohnya aku karena tak menyadarinya sejak dulu” gumam kim bum sambil menatap tubuh atas so eun dengan intens. So eun yang mendengar ucapan kim bum itu pun benar – benar merasa takut, takut jika kim bum benar – benar melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

Kim bum menciumi leher dan bahu so eun, bahkan kim bum mulai menciumi bagian dada so eun yang sedikit terbuka. Tangan kim bum pun tak tinggal diam. Kim bum menyingkap gaun so eun, sehingga paha putih milik so eun pun juga terekpos. Sekarang ciuman kim bum pun beralih pada paha gadis itu. Air mata so eun seakan – akan tumpah ketika menerima perlakuan kim bum yang dinilainya sangat kasar dan buas.

“kim bum, apa yang terjadi padamu. Kenapa kau bisa seperti ini” batin so eun.

Ketika kim bum masih asyik menciumi paha milik so eun. so eun pun, menggunakan kesempatan itu untuk mendorong tubuh kim bum dan melepaskan diri dari pria yang dicintainya itu. So eun pun berhasil membuat tubuhnya lepas dari kim bum.

So eun segera bangun dan berlari menuju kamarnya dan hendak menutup pintu kamarnya tapi sekali lagi usahanya kalah cepat dengan kim bum. dengan kasar kim bum memegang tangan so eun dan malah menarik kemeja yang digunakan gadis itu, dan membuangnya entah kemana.

“kim bum, kumohon jangan sakiti aku” mohon so eun sambil mencoba melepaskan cengkraman tangan kim bum. tangan so eun sangat sakit akibat cengkraman kim bum.

“aku tidak menyakitimu so eun, aku malah ingin membuatmu senang malam ini. Kenapa kau ketakutan seperti itu” jawab kim bum sambil menarik so eun dan menjatuhkan tubuh so eun, ketempat tidur yang berukuran cukup besar.

“kim bum, kumohon sadarlah. Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan yeon hee. apa kau mau melukai hatinya”

“aku tidak peduli, yang terpenting malam ini. Kau harus menjadi milikku.”

Kim bum benar – benar semakin buas sekarang. Bahkan sekarang kim bum berhasil merobek gaun tipis milik so eun. Kim bum kembali melumat bibir mungil gadis itu.

So eun benar – benar tidak bisa melawan perlakuan kim bum yang seperti ini, yang bisa dilakukan so eun saat ini hanyalah menangis dan berharap kim bum sadar.

“so eun, kenapa kau sangat menggodaku” ucap kim bum, dan kini kim bum mulai intens menciumi bagian – bagian sensitif milik so eun.

Kim bum berpikir sejenak dan menghembuskan nafasnya, dia benar – benar yakin akan melakukan hal ini. Karena hanya dengan cara inilah kim bum bisa memiliki gadis yang dicintainya. Sejenak kim bum melihat so eun yang benar – benar kelelahan dan memejamkan matanya, dengan nafas yang tersengal – sengal. Kim bum membelai pipi so eun dan mengecup lembut bibir gadis itu.

Akhirnya malam itu kim bum dan so eun melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka. Karena memang mereka, belum menikah dan status so eun sekarang adalah kekasih joo won.

“kim bum, kenapa harus seperti ini”

“tenanglah so eun, hanya dengan cara inilah kita bisa bersama”

Awalnya so eun memang menolak, tapi karena rasa cintanya pada kim bum akhirnya so eun pun mengikuti keinginan kim bum. walaupun pada akhirnya dia telah menghianati joo won. Betapa jahatnya so eun kali ini.

Dengan nafas yang tersengal – sengal, kim bum memiringkan tubuhnya dan so eun tanpa melepas kontak tubuh dari keduannya. Kim bum mencium bibir so eun dengan lembut. Dan membelai gadis itu.

“kumohon jangan membenciku karena hal ini so eun. karena aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku ini.” Ucap kim bum ketika melepaskan ciumannya sambil memeluk tubuh mungil so eun

“lalu, bagaimana dengan yeon hee ataupun joo won?”

“biar aku yang mengurus itu semua, yang terpenting saat ini adalah kau dan aku saling mencintai. Dan hanya akulah orang yang seharusnya menjadi suamimu” ucap kim bum sambil menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua dan memeluk so eun kedalam pelukannya.

Kim bum dan so eun memang saling mencintai, tapi bagaimanapun juga hal ini seharusnya tidak boleh dilakukan. Bagaimana kalau joo won sampai tau.

Mimpi itu benar – benar akan menjadi nyata, tapi apakah benar mimpi itu akan menjadi nyata. Sepertinya mimpi itu akan membuat orang lain menderita jika mimpi itu berubah jadi nyata.

***

Tok… tok… tok…

Joo won terbangun dari tidurnya, ketika mendengar suara pintu apartementnya diketuk. Ketika membuka matanya joo won masih tidak melihat kim bum disampingnya, itu berarti semalaman kim bum tidak pulang. Lalu kemana anak itu pergi, kenapa kim bum tidak mengabari joo won.

“dari mana saja kau kim bum?” ucap joo won ketika membuka pintu, dan mengira bahwa yang mengetuk pintu itu adalah kim bum.

“kemana kim bum?” yeon hee datang ke apartement kim bum, untuk menemui joo won dan ternyata joo won sedang berada di rumah. Dan sepertinya kim bum tidak ada dirumah.

“entahlah. Kenapa pagi – pagi sekali sudah kemari?”

“aku ada urusan denganmu. Apa semalam kim bum tidak pulang?” tanya yeon hee memastikan bahwa saat ini kim bum benar – benar tidak ada.

“dari kemarin aku tidak melihatnya, dan semalam dia juga tidak pulang. Dia juga tidak memberi kabar padaku. Apa kalian bertengkar?”

“kau harus membantuku, agar kim bum bisa kembali padaku lagi.” Ucap yeon hee langsung. Rasanya hanya joo won yang bisa membantu yeon hee, bersama lagi dengan kim bum.

Joo won tidak menanggapi perkataan yeon hee. joo won juga tidak kaget ketika mendengar apa yang barusan di ucapkan oleh yeon hee. joo won hanya memandang yeon hee dan tampak berfikir. Apa benar kim bum dan yeon hee sudah putus sehingga yeon hee meminta joo won untuk membantunya mengembalikan kim bum pada yeon hee.

“joo won, hanya kau lah yang bisa membantuku. Aku tidak mau kehilngan kim bum. gadis itu tidak pantas untuk kim bum.”

Joo won sedikit tersentak mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan oleh yeon hee barusan apa maksudnya dengan tidak pantas. Memangnya hanya yeon hee yang pantas untuk kim bum. lagi pula kim bum juga tidak pantas untuk gadis sebaik “dia”.

“gadis itu sudah membuat kim bum memutuskanku. Aku harus memberi pelajaran padanya, jadi kau harus membantuku.” Ucap yeon hee lagi.

“pergi dari sini sekarang yeon hee” bentak joo won tiba – tiba. Joo won sudah tidak kuat mendengar kalimat – kalimat yang keluar dari mulut yeon hee.

“joo won, kau harus tau siapa gadis yang kumaksud itu. Gadis itu juga tidak pantas untuk….”

“kubilang pergi dari sini” bentak joo won lagi. Dan membuat yeon hee tidak bisa meneruskan kalimatnya.

mau tidak mau yeon hee pergi dari apartement joo won. Yeon hee benar – benar tidak habis pikir kenapa joo won bisa semarah itu padanya, padahal yeon hee ingin memberitahukan hal yang sangat penting. Lalu bagaimana ini, siapa lagi yang akan membantu yeon hee, apa yeon hee harus melakukan ini semua sendiri.

***

“kim bum… kau benar – benar keterlaluan” gumam joo won.

Sepertinya kekhawatiran joo won selama ini benar – benar akan terjadi. Bukankah, dari awal joo won sudah memperingatkan kim bum. tapi kenapa kim bum bisa bertindak sampai sejauh ini. bahkan kim bum, juga tidak menceritakan apapun pada joo won.

Joo won bergegas membersihkan dirinya dan bersiap pergi. Ini semua harus diselesaikan bagaimanapun cararanya. Kim bum sudah bertindak sangat jauh itu berarti joo won juga tidak boleh tinggal diam.

Joo won melajukan motornya secepat mungkin, yang ada dipikirannya saat ini hanyalah so eun. hanya so eun lah kunci dari semua permasalahan ini.

***

Kim bum terbangun dari tidurnya karena pancaran sinar matahari yang sedikit menerpa wajahnya dari balik jendela. Pelan – pelan kim bum membuka matanya, dan melihat kesebelah tubuhnya. Tidak ada so eun dimana gadis itu, pikir kim bum.

Kim bum beranjak dari tempat tidurnya dan kembali memakai pakaiannya yang terletak di kursi kamar so eun. kim bum keluar dari kamar so eun dan menemukan so eun tengah asyik menata makanan di meja. Kim bum tersenyum memandangi setiap gerak tubuh so eun. rasanya mata kim bum tak akan bosan jika melihat so eun, karena so eun memang gadis yang sangat menarik untuk diperhatikan.

“aku tidak akan pernah melepasmu. Tidak akan.” Ucap kim bum sambil memeluk tubuh so eun dari belakang.

“kau sudah bangun?”

“kenapa kau meninggalkanku, kenapa tidak menemaniku tidur sampai aku terbangun.” Ucap kim bum manja sambil tetap memeluk tubuh so eun.

“kenapa kau manja sekali, sudah jangan seperti ini. lebih baik kau mandi dan cepat sarapan.” Ucap so eun sambil melepas tubuhnya dari pelukan kim bum.

“kau perhatian sekali. Kau memang calon istri yang baik, aku tidak akan menyesal memilihmu.”

“memangnya siapa yang mau jadi istrimu, kau ini jelek jadi aku tidak mau jadi istrimu. Sudah cepat mandi sana.” goda so eun.

“baiklah, aku akan mandi. Tapi kau harus janji mau menikah denganku.” Ucap kim bum dan ingin beranjak ke kamar mandi. Namun langkah kim bum terhenti ketika mendngar suara seruan memanggil nama so eun.

“so eun… apa kau didalam”

Kim bum dan so eun tampak saling pandang. Bingung, takut dan gugup itulah yang saat ini dirasakan keduannya. Mereka berdua mengenali suara itu. Mereka berdua mengenali suara siapa yang saat ini memanggil nama so eun dari luar apartement so eun.

“so eun, cepat buka pintunya”

So eun tampak gemetar, kakinya seakan – akan tidak mau untuk digerakkan. So eun takut untuk menemui orang itu. So eun belum bisa menjelaskan apa – apa padanya.

“biar aku yang membukanya.” Ucap kim bum sambil menggerakkan badannya menuju pintu apartement so eun.

So eun memandang wajah kim bum sambil memegang tangan pria yang dicintainya itu. So eun memandang bola mata kim bum dan seakan bertanya pada pemiliknya, apa kim bum benar – benar yakin dengan apa yang akan dilakukannya itu. Apa kim bum benar – benar sudah siap menerima semua konsekuensi dari perbuatannya semalam.

“tenanglah, kau tidak usah tegang seperti itu.” Ucap kim bum mencoba menenangkan so eun. kim bum berusaha kuat padahal dirinya sendiri juga dilanda kebingungan.

Kim bum meyakinkan dirinya, dan menuju pintu lalu tangannya membuka pintu apartement so eun dan meyakinkan apakah benar orang yang datang itu adalah joo won, sahabat kim bum yang sekarang sudah menjadi kekasih so eun.

Joo woon mendengar suara kenop pintu diputar, joo won tidak sabar ingin menanyakan kejelasan semuanya pada so eun. dengan sabar joo won menunggu so eun membukakan pintu untuknya, tapi apa yang dia lihat benar – benar membuatnya tidak bisa mengontrol emosi lagi.

Joo won melihat kim bum membukakan pintu untuknya, jadi dari semalam kim bum di apartement so eun. apa yang dilakukan kim bum di apartement kekasihnya itu. Apa kim bum berniat melakukan hal – hal yang tidak seharusnya dilakukan. Joo won benar – benar sudah tidak bisa mengontrol emosinya lagi. Sudah cukup untuk joo won bersabar, ini sudah diluar kendali joo won.

Joo won segera melayangkan pukulannya kewajah kim bum dan membuat kim bum jatuh tersungkur ke lantai.

“apa yang kau lakukan disini, bodoh” teriak joo won, sambil mengepal tangannya. Rahang joo won mengeras. Hatinya benar – benar dibakar api cemburu bagaimana bisa sahabatnya itu bisa bermalam di apartement kekasihya.

joo won memandang so eun yang berdiri di belakang kim bum dan sepertinya gadis itu ingin menolong kim bum untuk bangun. Belum sampai so eun menyentuh tubuh kim bum, joo won sudah terlebih dahulu memegang lengan so eun.

“tidak perlu membantunya, dia pantas untuk dipukul.” Ucap joo won.

“joo won, ini semua salahkku. Aku bisa menjelaskan semuanya.” So eun sangat takut jika joo won akan memukul kim bum lagi.

“kenapa kau minta maaf padaku, memangnya apa yang kau lakukan.”

Pertanyaan joo won membuat jantung so eun berdebar – debar. Apa yang harus dijawabnya. Bagaimana so eun menjelaskan ini semua pada joo won.

“so eun tidak menyukaimu, dia terpaksa menjadi kekasihmu jadi lepaskan dia. Karena so eun mencintaiku.” Ucap kim bum yakin.

Joo won memandang kearah kim bum, dia begitu geram mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh kim bum. berani sekali kim bum bicara seperti itu, memangnya siapa kim bum. memangnya jika so eun mencintainya joo won bisa melepeskan so eun begitu saja.

“enak sekali kau bicara, dasar brengsek.” Bentak joo won.

Joo won memukuli kim bum berkali – kali, joo won benar – benar tidak memberikan kesempatan sekalipun untuk kim bum membalas pukulannya. Joo won benar – benar seperti orang yang kesetanan.

“joo won, sudah hentikan…” lerai so eun, so eun benar – benar tidak kuasa melihat joo won memukuli kim bum, apalagi sekarang hidung dan bibir kim bum sudah mengeluarkan darah segar.

“jo won cukup… kumohon berhenti.” Teriak so eun.

So eun mendengar teriakan so eun dan langsung melepaskan pegangan tangannya dari kerah baju kim bum. joo won memandang so eun yang saat ini sedang menangis. Joo won menghampiri so eun kemudia memeluknya, joo won tidak menghiraukan kim bum yang saat ini masih terbaring di lantai dan tidak berdaya.

Sesaat so eun membiarkan joo won memeluknya, lalu kemudia so eun mendorong tubuh joo won pelan. So eun memandang wajah joo won takut – takut.

“maafkan aku, karena telah menghianatimu. Aku tidak mencintaimu joo won.” Gumam so eun, dan hampir tak terdengar oleh siapapun.

Tapi tentu saja joo won mendengarnya, karena saat ini posisi joo won ada didepan so eun. bagaimana kata – kata itu bisa keluar dari mulut so eun.

Jadi benar yang dikatakan kim bum barusan bahwa so eun terpaksa menjadi kekasihnya, jadi benar kekhawatiran joo won selama ini kalau kim bum dan so eun benar – benar menjalin sebuah hubungan. Pikir joo won.

____ TBC _____

maaf reader jika part ini ceritanya berantakan, soalnya akhir – akhir ini lagi banyak tugas yang belum diselesaikan. dan inspirasi juga sedang buruk. tapi aku berharap masih banyak para reader yang mau menyempatkan diri untuk coment. terimakasih 🙂

Komentar
  1. shazia egi r berkata:

    hbungan bumsso udh sejauh itu truss bgmna y hbungan mereka ldepannya?

  2. madi berkata:

    Oohh tidak semua a kacau, mkin menegangkan keren thor,

  3. shefty rhieya berkata:

    semoga bumsso buaa bersama n joong won dan yeonhee bisa nerima semuanya..

  4. Semakin seru aj ceritanya. Ya ampun q hrap mantan so n joo itu tdak pisikopat yg akn melakukan sgla cra untuk memisahkan merek

Tinggalkan komentar