Theatrical Love (part 3/end)

Posted: 5 Maret 2013 in FF BUMSSO
Tag:

Cover



Part 3

***

so eun masih tetap memandangi foto yang sedari tadi dipeganginya. Ini benar – benar mengharukan, bagaimana semua ini bisa terjadi. Bagaimana kejadian ini bisa dialami oleh so eun. apa tidak ada pilihan untuk so eun keluar dari semua masalah ini. tanya so eun dalam hatinya.

So eun teringat akan kejadian tadi, dimana ayahnya memukul kim bum. pasti saat ini kim bum semakin membenci dirinya. Pasti kim bum akan semakin menjauh dari so eun.

So eun meletakkan kembali foto yang sedari tadi di pegangnya, rasa bersalahnya pada kim bum kembali muncul. So eun harus melihat keadaan kakaknya sekarang. So eun yakin kim bum sudah tidur, jadi so eun tidak perlu takut kalau kim bum akan marah padanya.

So eun sudah sampai didepan kamar kakaknya, seperti biasa jantung so eun selalu berpacu lebih kencang jika selalu berurusan dengan kim bum.



Malam sudah larut namun mata kim bum masih saja tidak bisa terpejam, dia pandangi pecahan kaca yang berserakan di lantai kamarnya. Selembar foto yang masih menempel di bingkai figura itu juga masih tetap tergeletak di lantai, tidak ada sedikit pun niat kim bum untuk membereskan benda – benda tersebut.

Kim bum memegangi, ujung bibirnya yang terasa berdenyut. Tentu saja sakit. Tamparan yang dia dapatkan dari sang ayah tadi lumayan keras, pasti sekarang bekasnya membiru. Ayahnya memang benar – benar keterlaluan, sebegitu marahnya kah ayahnya itu pada kim bum sehingga menampar anaknya sendiri.

Kim bum mencoba untuk memejamkan matanya, walaupun susah tapi tentu saja kim bum harus tidur. Untuk apa kim bum memikirkan hal – hal yang tidak dia ketahui pasti jawabannya.



So eun memutar kenop pintu kamar kakaknya itu, tidak dikunci. Kenapa selalu kebetulan sekali, setiap so eun berniat masuk ke kamar kim bum pasti pintunya selalu tidak dikunci.

Pelan – pelan so eun memasuki kamar kakaknya, so eun tidak mau sampai kakaknya itu marah gara – gara so eun masuk ke kamarnya secara diam – diam. So eun melihat kim bum tengah tertidur di tempat tidurnya. perlahan – lahan so eun menghampiri tempat tidur kim bum dan duduk di sebelah sang kakak.

“maafkan aku kak, aku tau kau membenciku. Tapi ijinkan aku tetap berada disampingmu.” Gumam so eun

“sekalipun kau membenciku, tapi itu semua tidak merubah keadaan kalau aku adalah bagian dari hidupmu, kecuali kau ….” so eun menghentikan gumamannya, dia tidak bisa meneruskan kata – katanya lebih tepatnya tidak mau.

So eun memandangi setiap inci wajah kim bum, dilihatnya ujung bibir kim bum yang membiru. So eun yakin kalau itu bekas luka dari tamparan ayahnya tadi.

“pasti sakit.” Ucap so eun sambil menyentuh luka kim bum.

Kini pandangan so eun beralih ke pecahan kaca yang berserakan di lantai kamar kim bum. diambilnya selembar kertas foto yang juga tergeletak dilantai dan diletakkannya foto tersebut di atas meja. So eun pun dengan telaten membersihkan pecahan – pecahan kaca tersebut, namun aktifitasnya tehenti ketika tanpa diduga sebuah pecahan kaca mengenai salah satu jarinya.

“aaauuuwwww…” ringis so eun, sambil memegangi jarinya yang mulai mengeluarkan darah.

“apa yang kau lakukan?” tanya sebuah suara berat dari belakang so eun.

So eun kaget mendengar suara itu, bahkan sekarang untuk menoleh saja dia tidak berani. Apa benar. Apa so eun tidak salah dengar. Jangan bilang suara berat ini milik kim bum. ya tuhan… bagaimana so eun ini, kenapa tidak mengenali suara kakaknya sendiri, memangnya siapa lagi yang ada dikamar kim bum kalau bukan kim bum dan dirinya sekarang.



Kim bum mendengar suara decitan pintu terbuka, walaupun suaranya pelan tapi tetap saja kim bum mendengarnya. Kim bum sedikit membuka matanya dan melihat siapa yang begitu berani masuk ke kamarnya malam – malam begini, ibunya kah. Pikir kim bum

Kim bum sedikit terkejut ketika melihat so eun mengendap – endap memasuki kamarnya. Kim bum masih pura – pura tertidur untuk mengetahui sebenarnya apa yang mau dilakukan gadis itu dikamarnya.

Kim bum mendengarkan setiap kata – kata yang keluar dari mulut so eun, kim bum juga masih tak bergeming ketika so eun memegang ujung bibirnya.

“seharusnya bukan kau yang minta maaf so eun, tapi aku.” Batin kim bum.

Kim bum membuka matanya ketika mendengar teriakan kecil dari so eun. dan tanpa sadar kim bum pun bertanya pada gadis itu.

“apa yang kau lakukan?” kim bum sempat menyesali pertanyaan yang keluar dari mulutnya. Untuk pertama kalinya kim bum bertanya pada so eun setelah sekian lama kim bum berusaha menghindari adiknya itu.

Kim bum melihat so eun tengah membersihkan pecahan kaca yang berserakan di lantai, namun penglihatan kim bum menangkap setetes darah yang mengalir di jari so eun.

Gadis itu terluka, astaga kenapa so eun tidak cepat – cepat menhentikan darah yang keluar dari jarinya. Bagaimana kalau so eun kehabisan darah. Pikir kim bum

Kim bum segera turun dari tempat tidurnya dan menghampiri so eun yang masih diam di posisinya, kim bum tidak menghiraukan kekagetan adiknya itu, akan tingkahnya. Yang dilakukan kim bum sekarang ialah meraih jari so eun dan dihisapnya darah gadis itu agar berhenti keluar.

“kenapa bisa sampai terluka? Kenapa harus membersihkannya? Apa kau tidak takut kalau kau kehabisan darah hanya gara – gara membersihkan pecahan kaca – kaca ini?” pertanyaan bertubi – tubi dari kim bum tidak mendapatkan respon apapun dari so eun.

So eun benar – benar kaget dengan apa yang dilakukan kim bum barusan. apa so eun sedang bermimpi. Jadi benar kim bum berbicara pada so eun, dan apa ini, kim bum khawatir terhadap so eun.

“kakak….” gumam so eun pelan

“apa….. kau berniat mau melukai dirimu. apa kau bodoh hah” bentak kim bum, dengan nada khawatir.

“kakak… apa yang kau lakukan?” tanya so eun bingung

Ingatan kim bum seakan kembali, dia lepaskan tangan so eun yang sedari tadi dipegangnya. Kim bum memandang so eun sejenak dan memundurkan tubuhnya agar menjauh dari so eun. ini gila pikir kim bum, mana mungkin kim bum bisa melakukan hal seperti tadi, apa sekarang kim bum sudah mulai menerima so eun.

“jadi harus seperti ini. jadi harus terluka dulu baru kau bisa melihatku. Apa aku harus melukai diriku supaya kakak bisa menerimaku. Atau kakak mau aku mati dihadapan kakak, agar kakak tau kalau selama ini aku begitu tersiksa mendapat perlakuan dingin darimu.” Bentak so eun pada kim bum yang masih tampak bingung dengan apa yang dilakukannya barusan.

“bu… bukan begitu maksudku?” jawab kim bum terbata – bata. Kim bum benar – benar tidak bisa menjawab pertanyaan so eun dengan jelas.

Selama ini kim bum tidak membenci so eun,hanya saja kim bum membenci keadaan yang menimpa dirinya dan juga so eun. walaupun kim bum bersikap dingin terhadap so eun, tapi kim bum tetap peduli pada adiknya itu dan ketika kim bum melihat adiknya terluka tentu saja dia tidak bisa tinggal diam.

“kau benar – benar keterlaluan.” Bentak so eun, kemudia menampar pipi kim bum.

So eun benar – benar marah, gadis itu benar – benar marah. Dan anehnya lagi kim bum bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri kali ini. bukankah biasanya kim bum bisa bersikap tegas jika sudah menyangkut gadis yang ada didepannya ini. tapi kenapa sekarang kim bum diam saja.

“pergi dari kamarku.” Gumam kim bum lirih. Hanya tiga kata itu yang keluar dari mulut kim bum. mungkin kejadian hari ini adalah peringatan untuk kim bum supaya dia bisa berfikir lebih jernih lagi tentang hubungannya dengan so eun.

20100810051723



So eun pun berlari meninggalkan kamar kim bum. air matanya kembali menerobos keluar. Hari ini untuk pertama kalinya setelah pernikahan itu kim bum mengeluarkan suaranya untuk so eun.

Harusnya so eun senang, karena kakaknya itu ternyata peduli padanya. Lalu kenapa tadi so eun harus menampar kim bum, apa so eun tidak senang ketika tau kalau ternyata kim bum peduli padanya.



Pagi ini cuaca kota Soeul sangat cerah, hari ini keluarga Kim nam gil berkumpul di ruang makan. Tidak ada suara apapun yang terdengar di ruangan itu. Semua manusia yang ada di ruangan itu diam seribu bahasa, semuanya bergelut dengan pikiran masing – masing.

Kejadian tempo hari benar – benar sedikit merubah keadaan. Walaupun kim bum masih tetap dingin pada so eun tapi setidaknya sikap kim bum sudah jauh lebih baik dari biasanya.

“aku sudah selesai. Aku tunggu di depan.” Ucap kim bum, kemudian beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan orang tua dan juga adiknya.

Nam gil dan tae hee saling pandang, mereka saling lirik melihat tingkah kim bum. walaupun kim bum tidak menyebut nama so eun tapi mereka tau kalau perkataan kim bum barusan ditujukan pada so eun.

kim-tae-hee_422_59029

“sso, cepat kau susul kakakmu sebelum dia berubah pikiran” perintah tae hee pada anak perempuannya itu.

So eun mengangguk dan mengikuti perintah ibunya. Selain itu tentu saja so eun tidak mau membuat kim bum marah karena terlalu lama menunggunya.



“sepertinya kim bum sudah membuka hatinya untuk so eun.” ucap tae hee pada suaminya.

“aku juga merasa seperti itu, anak itu kenapa harus butuh waktu yang lama untuk menyadarkannya.” Jawab nam gil

“kenapa bicara seperti itu, seharusnya kau senang menlihat perubahan kim bum. setidaknya dia sudah mulai mau bicara dengan so eun.” protes tae hee, dengan jawaban suaminya.

“sepertinya kita harus memberikan mereka waktu untuk berdua, biar kim bum bisa menyesuaikan dirinya.” Usul tae hee.

Nam gil, mulai memikirkan sesuatu dan menganggukkan kepalanya tanda dia setuju dengan usul istrinya.

Kim_Nam_Gil



Kini so eun dan kim bum sudah berada dimobil dan bersiap menuju tempat kuliah mereka. Seperti biasa so eun tidak berani mengeluarkan kata – katapun jika sudah berada di dalam mobil bersama kim bum.

“kau membenciku?” tanya kim bum tiba – tiba.

So eun langsung mengarahkan pandangannya pada kim bum, apa yang kakaknya tanyakan barusan. untuk apa so eun membenci kim bum.

“aku tau kau pasti kecewa dengan sikapku selama ini.” ucap kim bum lagi.

So eun semakin heran dengan perkataan – perkataan kim bum yang barusan dilontarkannya. Sebenarnya ada apa dengan kim bum ini.

“kau tidak perlu menjawab apapun, karena aku sudah tau jawabannya. Hari ini aku ingin pergi kesuatu tempat, dan aku ingin kau ikut denganku.”

“bagaimana dengan kuliah kita?” tanya so eun pelan

“aku tidak peduli, dengan itu.” Jawab kim bum dingin.

Sekarang so eun hanya bisa menurut apa keinginan kim bum, tidak masalah jika dia harus bolos kuliah yang terpenting saat ini adalah mengetahui apa yang akan dilakukan oleh kakaknya itu. Dan mau kemana kim bum mengajak so eun pergi.



“kita sudah sampai.” Ucap kim bum sambil keluar dari mobilnya

So eun pun turun dari mobil kakaknya, so eun terpukau melihat sebuah gedung yang berada tepat dihadapannya sekarang. So eun terpukau bukan karena keindahan gedung itu tapi so eun heran kenapa kim bum membawa so eun ketempat ini.

“kenapa… kenapa kakak membawaku ketempat ini?” tanya so eun

“bukannya kau sudah lelah dengan sandiwara ini. bukannya kau memintaku untuk menepati janjiku. Apa kau lupa dengan semua keinginanmu itu?”

“apa maksud kakak?” So eun semakin heran dengan kim bum, apa yang sebenarnya ada didalam pikiran kim bum sekarang.

Kim bum berjalan memasuki gedung itu dengan santai, dan so eun pun mengikuti langkah sang kakak dari belakang.

Sepertinya kim bum sudah siap untuk menerima semua kenyataan ini. karena bagaimanapun juga so eun adalah bagian dari hidupnya dan kim bum tidak bisa menghindar dari kenyataan itu.

“kau masih mengingat tempat ini?” tanya kim bum

“tentu saja, bagaimana aku bisa lupa.” Jawab so eun.

“jadi bagaimana perasaanmu saat itu.” Tanya kim bum

So eun menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan dari kakannya. Jadi ini alasan kim bum membawanya ketempat ini. apa kim bum benar – benar ingin kembali ke masa itu.

So eun mendudukan dirinya di salah satu bangku panjang yang ada didalam gedung itu, so eun pandangi setiap sudut ruangan itu, tidak ada yang berubah masih sama seperti dulu. Masih sama seperti beberapa tahun yang lalu ketika seorang pria muda berusia 19 tahun mengucapkan janji suci pernikahan dihadapan seorang pendeta, orang tuanya dan para tamu undangan.

“kau mengingat kejadian itu?” tanya kim bum dan mendudukan dirinya disebelah so eun. kim bum bisa melihat wajah sedih so eun sekarang. Pasti gadis ini kembali mengingat kejadian itu.

“aku tidak mau mengingatnya” ucap so eun tiba – tiba.

Kim bum tersenyum mendengarnya, tentu saja semua wanita akan senang mengingat kejadian dimana mereka melakukan acara pernikahan untuk dirinya. Tidak seorang wanitapun yang akan bisa melupakan masa – masa pernikahan seperti itu. Tapi tentu saja berbeda dengan so eun.



FLASHBACK

Seorang gadis kecil berusia 10 tahun tengah meringkuk di pangkuan seorang wanita paruh baya. Badannya menggigil. Sepertinya gadis itu ketakutan badannya gemetaran dan keringat membasahi tubuhnya.

“tenanglah sayang, tidak akan terjadi apa – apa dengan ayah dan ibumu.” Ucap tae hee mencoba menenangkan keponakannya itu.

“apa ayah dan ibu akan baik – baik saja bi?” tanya gadis kecil itu gemetaran.

“tentu saja, ayah dan ibumu akan baik – baik saja”

Dokter keluar dari ruang pemeriksaan dengan menampakkan muka datar. Sepertinya pertanda buruk. Nam gil segera menghampiri dokter tersebut dan menanyakan keadaan adik perempuannya beserta suaminya.

“bagaimana dok, mereka baik – baik saja kan?” tanya nam gil cemas.

Dokter menggelengkan kepalanya, dan itu berarti memang hal buruk lah yang terjadi.

“mereka meninggal, maafkan kami.” Ucap dokter.

Nam gil benar – benar shock dengan jawaban dokter tersebut. Adik perempuan yang dia sayangi telah meninggal. Dan itu semua gara – gara salahnya. Andai saja nam gil tidak menyuruh adik dan keluarganya untuk datang ke pesta ulang tahun anaknya dengan buru – buru pasti kecelakaan itu tidak akan terjadi.

Untung keponakannya selamat, tapi ini lebih menyedihkan untuk anak itu. Dia telah menjadi yatim piatu sekarang. Diusia yang sangat muda dia harus kehilangan orang tuanya.

Nam gil menghela nafasnya dan melihat istrinya yang tengah duduk di kursi tunggu rumah sakit. Nam gil melihat keponakannya itu tengah tertidur dipangkuan sang istri. Rasanya benar – benar menyedihkan.

“kita bawa so eun pulang.” Ucap nam gil pada istrinya.

END OF FLASHBACK



kkot23106

“ayah… ibu, aku merindukan kalian.” Gumam so eun sambil menangis.

Kim bum mengetahui apa yang saat ini dipikirkan oleh adiknya itu, pasti memori masa lalunya kembali lagi. kim bum yakin, kalau so eun pasti merindukan orang tuanya. Orang tua kandung adik sepupunya.

Kim bum membimbing so eun kedalam pelukannya, ini semua salah kim bum. kenapa kim bum begitu bodoh selama ini, kenapa kim bum menyia –nyiakan adiknya ini. bukankah ketika so eun datang waktu itu, kim bum begitu menyambutnya dengan bahagia.

“kau mau memaafkanku?” tanya kim bum sambil membelai rambut so eun, untuk mencoba menenangkan adiknya yang sedang dilanda kesedihan.

“jangan membenciku kak.” jawab so eun didalam isak tangisnya.

“tidak lagi.” ucap kim bum lembut

So eun masih terisak didalam pelukan kim bum, rasanya ini suatu keajaiban. So eun bisa merasakan pelukan kim bum lagi setelah pernikahan itu. So eun membayangkan bagaimana kim bum merentangkan tangannya untuk menyambut kedatangan so eun. saat itu kim bum benar – benar sangat baik pada so eun.



FLASHBACK

so eun kecil mengikuti langkah paman dan bibinya memasuki rumah mereka. Untuk pertama kalinya so eun menginjak rumah itu tanpa kedua orang tuanya. biasanya so eun akan sangat senang jika orang tuanya mengajaknya berkunjung ke tempat ini. tapi tidak untuk hari ini.

Nam gil dan tae hee menggandeng tangan so eun beriringan dan diajaknya keponakannya itu untuk masuk kedalam rumah mereka.

“kau sudah datang so eun” teriak seorang pria kecil berusia dua tahun lebih tua dari so eun dan langsung memeluk so eun untuk menyambut kedatangan gadis itu.

“mulai sekarang kau akan tinggal disini. Kau tau aku akan selalu menjagamu.”ucap kim bum.

So eun merekahkan senyumannya walaupun sedikit berat, banyak orang – orang yang akan menyayanginya termasuk kakak sepupunya ini. walaupun so eun merasa berat akan kejadian yang menimpa keluarganya tapi masih ada paman dan bibinya yang akan selalu menjaganya dan juga kim bum.

“terima kasih kakak.” Jawab so eun sambil membalas pelukan dari kim bum kecil.

Tae hee dan nam gil melebarkan senyumnya. Mereka yakin bahwa anaknya itu akan menerima kehadiran so eun. karena memang mereka sudah akrab sebelumnya.



Tujuh tahun telah berlalu semenjak kejadian dimana orang tua so eun meninggal. Kim bum begitu menyayangi so eun seperti adik kandungnya sendiri, walaupun kenyataannya so eun hanyalah adik sepupunya.

Hari itu semua keluarga kim bum berkumpul di ruang tamu. Hari ini nam gil begitu bahagia karena anak laki – lakinya telah dinyatakan lulus dari bangku sekolah menengah atas. Dan hari ini juga bertepatan dengah hari kelahiran kim bum.

“ayah bangga padamu kim bum, kau lulus dengan nilai terbaik.” Ucap Nam gil pada anak laki – lakinya itu.

“Ibu juga bangga padamu sayang.”

“aku juga bangga pada kakak.”

Kim bum tersenyum mendengar semua anggota keluarganya memuji hasil kerja kerasnya selama ini. kim bum memang anak yang rajin, tentu saja dia akan mendapat nilai yang baik.

“ini semua karena dukungan dari ayah, ibu dan juga adik kecilku.” Jawab kim bum gembira.

“ayah aku ingin menyampaikan sebuah permintaan padamu.” Lanjut kim bum hati – hati.

“katakan saja sayang, karena ayah juga akan menyampaikan sebuah berita penting untukmu dan juga so eun.” jawab nam gil

“aku ingin melanjutkan kuliahku ke jepang ayah. Aku ingin ayah dan ibu menyetujui keinginanku ini.” ucap kim bum penuh semangat.

Nam gil sedikit tersentak, dia seperti ingat sesuatu. Kim bum memang selalu meminta padanya jika sudah besar nanti kim bum ingin pergi ke jepang.

“kenapa harus kuliah disana. Memangnya kau tidak suka jika kuliah disini saja?” tanya tae hee.

“bukankah ayah dan ibu sudah tau kalau dari dulu aku ingin kuliah disana. Bukankah dulu ayah dan ibu menyetujuinya.”

“tidak, kau tidak boleh pergi kesana.” Tegas nam gil.

“ayah, kenapa kau berubah pikiran. Kuliah di jepang adalah salah satu mimpiku, apa ayah tidak senang jika nanti aku bisa sukses di sana.”

“kau harus tetap di korea, lusa kau dan so eun akan menikah.” Tegas nam gil lagi dan pergi meninggalkan istri dan juga anak – anaknya.

Shock… tentu saja kim bum sangat shock. Ayahnya melarangnya untuk mengejar cita – citanya. Dan sekarang ayahnya bilang kalau lusa kim bum dan so eun akan menikah. Apa maksudnya, siapa yang akan menikah dengan so eun dan siapa yang akan menikah dengan kim bum.

“ayah apa maksudmu?” teriak kim bum menuntut kepastian dari ayahnya.

“kakak…” gumam so eun, sambil memegang tangan kim bum.

“maafkan kami karena tidak pernah membicarakan dengan kalian sebelumnya. Ayah dan ibu sudah memutuskan bahwa lusa kalian berdua akan menikah. Maka dari itu ayahmu tidak menyetujui keinginanmu untuk pergi ke jepang kim bum.” jelas tae hee.

Kenapa… kenapa orang tua kim bum keterlaluan sekali. Harusnya mereka membicarakan rencana ini pada kim bum dan so eun terlebih dahulu. bukankah mereka juga harus mendapatkan persetujuan dari kedua orang yang bersangkutan, kenapa mereka memutuskan hal ini sendirian. Bukankah ini menyangkut masa depan kim bum dan juga so eun.

END OF FLASHBACK



“apa kakak masih membenciku karena pernikahan ini.” tanya so eun takut – takut.

Kim bum melepaskan pelukannya dari tubuh so eun. kim bum pandangi mata so eun yang berair. Kim bum mengusap air mata yang membasahi pipi adiknya itu.

“menurutmu?” tanya kim bum pada sang adik. Kim bum ingin tau bagaimana reaksi so eun setelah ini.

“aku tidak tau.” Jawab so eun dengan muka datar. Tentu saja so eun tidak tau dengan isi hati kim bum.

“apa kau tidak mau menagih janjiku ketika aku berdiri disini, saat aku mengucapkan janji suci pernikahan kita di depan pendeta. Saat aku mengatakan YA.. AKU BERSEDIA MENERIMA KIM SO EUN DALAM KEADAAN SUKA MAUPUN DUKA. DALAM KEADAAN SEHAT MAUPUN SAKIT MENJADI ISTRIKU. Walaupun kau tau saat itu aku terpaksa mengucapkannya.” Tegas kim bum. sambil berdiri ditengah – tengah gedung gereja tempat dimana dirinya mengucapkan janji suci pernikahannya dengan so eun lima tahun yang lalu.

Menurut kim bum ini memang sudah saatnya untuk dirinya memperbaiki kesalahannya pada so eun. toh, selama ini so eun memang sudah banyak berkorban untuknya. berkorban waktu, pikiran dan juga hatinya.

“kakak…” so eun terharu dengan apa yang baru saja diucapkan kim bum. jadi kim bum benar – benar sudah menerima dirinya kembali sebagai adik dari kim bum. oh… bukan adik, melainkan istri.

“jadi Kim so eun maukah kau menerima kembali Kim sang bum menjadi suamimu, dalam keadaan sehat maupun sakit dan dalam keadaan suka maupun duka?” tanya kim bum pada so eun dengan menirukan gaya seorang pendeta.

So eun benar – benar terharu dengan dengan perlakuan kim bum yang seperti ini. kim bum benar – benar membuat hati so eun bahagia kembali setelah beberapa tahun dia kehilangan senyum cerianya bahkan kehilangan semangat hidupnya.

So eun berlari menghampiri kim bum yang berdiri di tengah – tengah gedung. Dan menghambur kedalam pelukan kim bum. air matanya pun tumpah lagi. kini air mata kebahagiaan lah yang keluar dari mata so eun.

“tentu saja aku menerimanya.” Jawab so eun.

“kau mau memulainya kembali dari awal?” tanya kim bum lagi memastikan.

“menurut kakak?” tanya so eun menirukan gaya kim bum seperti sebelumnya.

“baiklah kalau kau tidak mau, aku juga tidak memaksa.” Jawab kim bum sambil melepaskan tangan so eun yang sedari tadi memeluknya dan pergi meninggalkan gadis itu untuk menggodanya.

“kakak… mau kemana?” panggil so eun.

Dan kim bum pun tetap saja melangkahkan kakinya menjauh dari so eun dan menuju pintu keluar gereja itu. So eun semakin kebingungan melihat kakaknya yang tidak menghiraukan panggilannya.

“yaa… kakak berhenti…” teriak so eun.

Masih sama seperti tadi, kim bum tetap saja melenggang menjauhi so eun. sebenarnya kim bum mendengar panggilan so eun, tapi kim bum sengaja ingin menggoda so eun. dan kim bum berharap so eun mau mengejarnya dan memeluknya dari belakang.

Dan ternyata harapan kim bum benar – benar terwujud, so eun berlari mengejarnya dan memeluk kim bum dari belakang sebelum kaki kim bum benar – benar melangkah keluar dari gereja tersebut.

“aku mencintai kakak. Bukan cinta sebagai adik dan kakak. Melainkan cinta dari seorang wanita pada pria. Kau adalah suamiku, bukan kakakku.” Tegas so eun sambil mengeratkan pelukannya pada kim bum. dan itu membuat kim bum tersenyum senang.

“siapa kau berani memelukku?” goda kim bum sambil membalikkan badannya agar bisa melihat wajah so eun.

“tentu saja aku Kim so eun, adik dari kim sang bum sekaligus istri yang telah ditelantarkannya.” Jawab so eun sambil menggembungkan pipinya.

Kim bum tersenyum geli melihat wajah so eun. gadis ini sangat lucu, dia masih sama seperti beberapa tahun lalu, ketika so eun datang ke rumah kim bum bersama dengan orang tua kim bum. walaupun saat itu, dia sudah kehilangan orang tuanya tapi so eun masih tetap tegar.

mungkin kim bum memang harus membuka hatinya sekarang, gadis ini sudah terlalu banyak mengeluarkan air matanya dan kim bum tidak ingin melihat so eun menderita, sudah cukup perlakuan dingin kim bum selama ini. so eun mencintai kim bum, dan itu lebih dari cukup sebagai alasan untuk kim bum melindungi adik sekaligus istrinya ini.

=======THE END=======

bagaimana reader apakah kalian puas dengan ending part ini??? mungkin para reader berfikir bahwa endingnya terlalu biasa tapi memang seperti inilah endingnya.

mungkin jika ada waktu saya akan buat part specialnya untuk fanfic ini, namun saya juga tidak bisa pastikan kapan akan mempostnya. karena memang rutinitas saya sehari – hari benar memporsir waktu dan fikiran saya. biasa derita anak kuliah sambil kerja.
baiklah, untuk koment benar – benar saya harapkan disini. dan terimakasih chingu.

Komentar
  1. Syitah berkata:

    Minta squel ya dong chingu,,,
    masih ngegantung bgttt nie.

  2. nur aini berkata:

    Waaaaah keren banget sp nya dong

  3. shefty rhieya kyuna bumsso berkata:

    oww ceritanya gk terduga!!!!! ternyata bumsso udah nikah gara2 di jodohin sma ortunya… bumppa marah mungkin dia kaget dulu hubunganya adek kakak berubah jd suami isteri….. tp akhirnya bumppa bisa nerima jg yeahhhhh..

  4. ashtry berkata:

    Waaah happy ending. Buah kesabaran so eun itu manis y bum oppa jadi sadar akan cinta so eun…

  5. Kim Lia berkata:

    Tuhkan dugaan aku bener pasti bumsso bukan saudara kandung dan janji itu janji pernikahan.. Tapi untungnya happy ending.. Jangan lagi2 lah rasa perhatiannya telat kesian so eun harus menderita dulu.. Ffnya bagus..

  6. Dini berkata:

    Hahaha ternyata uda jadi suami istri.seru ceritanya bikin penasaran, eonni buatin SP nya ya, biar makin kece ceritanya

  7. selvy berkata:

    ahhhhh sudah end trnyta, crita’a mengharukan, tpi kurang puassss
    tpi ga ngrti saudara sppu ko gpp ya mnikah? tpi tak apa lah yg pnting hbngan nya lbih dri adik kakak

  8. Yernyata ja ji itu adalah janji suci. Ff y keren q ska sma alur ceritanya. Eoni hrus buat SP y.. Harus. Plisssss

  9. mia berkata:

    jadi gitu critanya

  10. Thor, ini memang dibuat dari kisah nyata yaah ??
    Kok jdi serasa se simple itu Kim Bum mau menerima So Eun. Hanya melihat mengorbanan So Eun. Tapi jujur akhirnya setelah 5 tahun Kim Bum menjadi dewasa dan mau menerima So Eun. Memang semua bukan salah Kim Bum dan So Eun tapi rasa bersalah kedua orang tua Kim Bum ke orang tua So Eun. Alias rasa bersalah kakak ke adiknya (ayah Kim Bum dan ibu So Eun). Memang benar rasanya berat bagi seorang pria yg terpaksa menikah di masa mudanya, tapi apapun juga kenyataan harus dihadapi. Btw thor, keep writing

  11. ana berkata:

    Aah gereget k kim bum.. akhirnya kim bum mengakui juga perasaan nya.. mengapa kim bum harus dingin terlebih dahulu.. kn kasian so eun nyaaa… tp ide ceritanya memang keren bgt.. sulit diduga…

  12. Elvis berkata:

    Cingu….
    Kok udah g nulis lg sih….
    Aku selalu nungguin karya2 mu cingu
    Terutama yg ceritanya msh gantung
    Ditunggu ya….

  13. uchanna berkata:

    Haha kirain ceritanya appanya bumpa nikah ama ommanya sso dan bumpa n sso ga bisa nerima krn mereka punya hubungan lebih..ckckckkk
    Ternyata saya salah…hahaahaa
    Daebaaakkk ceritanya 🙂

  14. diankrisdiana berkata:

    yes akhirnya bumppa berubah yuhuu 😀 semoga kalian bahagia yah bumsso hehe 😀 ^^

  15. elsyahadu berkata:

    jdi mereka suami istri toh.. Happy ending sih, tapi kimbum blm cinta sma sso, ha’a mulai peduli..
    Ending’a kurang gmna gtu yah. Buatin sp’a… 🙂

  16. mardya berkata:

    ahh kerenn bngtt.. ampe nangiss aku bacanyaa..

  17. sabanaRyuga berkata:

    akhirnya kurang mengerti

  18. Hilda Lolita berkata:

    Owh karena itu toh.
    cerita keren cukup bikin penasaran ..
    Ditunggu karya” selanjutnya …

  19. Nurahzis berkata:

    Oh.. Karena itu toh sampai hubungan bumsso berantakan.. Tapi untunglah kim bum sudah bisa menerima sso 🙂

  20. Kim mamyu berkata:

    Annyeong thor sbnrnya aku udah bca ff ini sma ada beberapa aku udh bc jg tp bru ktmu librarynya mkx dibc ulng aja, hehe gpp kan?
    Aigo trnyta bumsso it suami istri? Ckck aku kra bnrn kakak adik, awal bca bngung jg sih sm crtx kok bumsso disn jd kakak adik tp stlh bc trnyt mereka udah nikah xixixi sbnrx ksian jg sih sm so eun krna diperlakukan kimbum kya gt 😦 tp gpp kok kan ujung2 nya happy ending kkk~

  21. Irma Natalia berkata:

    Suka suka sukaaaa ceritannya ternyataa bumsso suami istriiiii….ha bum knp ga dri dulu aja berubahnya,,,untung sso ga diambil orgggg…….kerennnnnnnnnn n super ffnya kak

  22. ainami berkata:

    aku terhanyut baca cerita yg ini, part 1 sukses bikin penasaran, part 2 udh mulai menduga2 (foto dan janji, dua hal ini yg bikin aku menduga kalo bumsso pasti lbh dr sekedar kakak adik hehe) dan akhirnya terkuak juga semua di part terakhir… tp kurang puas sama proses sadarnya bum… berasa tiba2 aja hehe tp overall ceritanya bagus, sangat menyentuh…

    tetaplah menulis especially about bumsso.. author, fighting! 😀

  23. nafiez.elf11 berkata:

    Omoo q kira kakak adik kandung trnyata gtu toh
    Gag nyangka kalau endibgnya gtu
    Bagus bnget ..gag terduga

  24. Chachicha berkata:

    Terjawab sudah rasa penasaran aku.. ^^
    daebak..

  25. Tasya kamilaaa berkata:

    wahhh ternyata bumsso itu ud nikahh 😀
    huhu happy ending 😉
    next karya ditunggu thor 😉

  26. tiya berkata:

    ternyata mrka suami istri, hemmm ya sudah lah yg penting kim bum udh sadar dan mau nerima so eun…

  27. denokdanik berkata:

    Whoaaa ga nyangka trnyata mereka itu suami istri.
    Seding bgt psti soeun krn udh ga dianggap sama suaminya sendiri ㅠ.ㅠ

  28. puti andini berkata:

    kurang puas dengn jln critanya.

  29. Sakura berkata:

    Kenapa so eun berkorban terus untuk kim bum,, kim bum sadare telat bgt 5tahun bru sadar kan kasihan so eun mndrita trus..dasar kim bum!!!
    Tp critanya keren, ternyt mereka sudah menikah ta.

Tinggalkan Balasan ke Kim Lia Batalkan balasan