Secret Love (part 2)

Posted: 26 Mei 2013 in FF BUMSSO
Tag:

cats



Preview part 1

“dia suamiku.. kenapa aku harus lelah. Bukankah tadi sudah kubilang jika ki bum adalah suamiku jadi ini sudah menjadi kewajibanku. Nanti malam aku tidak pulang, karena aku akan menginap di rumah sakit. Jadi tidak perlu menungguku.” Ucap so eun sambil meninggalkan kim bum.

Kim bum hanya bisa melihat so eun yang mulai pergi menjauh. Apa benar jika so eun tidak lelah dengan ini semua. Apa so eun benar – benar kuat dengan semua cobaan ini. lalu bagaimana dengan so eun yang di cafe waktu itu. So eun yang tampak kesal dengan cobaan yang di berikan pada tuhan untuk seorang manusia yang ada di dalam novel yang di bawa kim bum.

Ini semua hanya kepura – puraan. Kim bum yakin jika sekarang kakak iparnya itu pasti sudah lelah dan teramat lelah. Mungkin juga kakak iparnya itu sudah putus asa dengan kondisi hyungnya yang tidak ada perkembangan.



Part 2

~~~

So eun sudah sampai di rumah sakit tempat ki bum dirawat, so eun segera melangkahkan kakinya menuju kamar suaminya. Langkahnya sedikit tergesa – gesa, dia tidak mau jika ki bum menunggunya. So eun tidak mau jika ki bum menuggu so eun terlalu lama, so eun takut jika ki bum akan kesepian.

“apa kau sudah lama menunggu?” tanya so eun pada suaminya yang kini masih terbaring lemah diatas tempat tidurnya.

So eun menghampiri tubuh ki bum yang saat ini terlelap dengan tenangnya. So eun membuka laci meja yang berada disamping tempat tidurnya. so eun mengambil buku yang ada didalam laci itu dan mengeluarkannya.

So eun berbaring di samping tempat tidur ki bum dengan penuh perhatian dia usap rambut ki bum yang nampak menutupi wajah tampan sang suami. So eun membuka buku yang tadi diambilnya, dia bacakan isi cerita yang ada di buku itu.

STORY IN THE BOOK

Seorang wanita dengan lincahnya berjalan dengan sedikit tergesa – gesa. Wanita itu nampak sangat senang, terlihat jelas di gurat wajahnya yang sedari tadi terus memamerkan senyumnya. Wanita itu sepertinya sedang ingin bertemu seseorang.

Saking senangnya wanita itu, hingga tidak menyadari jika sedari tadi suaminya tengah mengikutinya, suami dari wanita itu heran, sangat heran melihat tingkah istrinya. Apa yang akan dilakukan wanitanya, kenapa sepertinya istrinya sangat senang sekali. Mau kemana istrinya? Apa yang akan dilakukannya? Dan ingin bertemu siapa dia? Berbagai pertanyaan terlintas dipikiran pria itu manakala dirinya tengah mengikuti istrinya.

Pria itu kehilangan jejak sang istri ketika dia melewati perempatan jalan, sial dia kehilangan jejak istrinya. Kemana perginya sang istri.

Dan wanita tadi akhirnya sampai di tempat tujuannya, disebuah taman nampak seorang pria tengah melemparkan sebuah senyuman yang sangat manis padanya. pria itu melambaikan tangannya pada sang wanita. Dan akhirnya wanita itu pun menghampiri sang pria.

Langkah wanita itu terhenti ketika mendengar suara tawa yang sangat khas, dari arah belakang. Wanita itu heran kenapa dia seperti mendengar suara tawa suaminya dari belakang. Bukankah suaminya saat ini sedang berada di depannya dan satu lagi yang membuatnya heran. Saat ini yang dia lihat hanyalah senyum dari sang suami dan bukannya suara tawa, lalu siapa yang tertawa?

Wanita itu heran dan nampak bingung, akhirnya dia putar tubuhnya menghadap kebelakang dan betapa kagetnya dia melihat suaminya ada dibelakangnya, tertawa dengan begitu renyahnya.

Apa ini? ada apa ini? apa maksudnya dari semua ini? kenapa ada dua? Kenapa sama persis, lalu yang mana suaminya? Pikir wanita itu.

END OF STORY IN THE BOOK

So eun beranjak dari tempatnya berbaring di lemparkannya buku cerita atau lebih tepatnya novel yang dibacakannya untuk sang suami. So eun merasa apa yang dilakukannya selama ini percuma saja. ini tidak ada gunanya, semua yang dilakukan so eun saat ini tidak ada gunanya untuk ki bum, semua tetap tidak ada perubahan untuk sang suami.

“oppa… bangunlah. Aku lelah, benar – benar lelah dengan semua ini. oppa.”

“oppa… bangun, ayo bangun oppa.” Teriak so eun sambil mengguncang – ngguncangkan tubuh ki bum.

“oppa, apa kau tidak kasihan padaku. Apa kau akan terus seperti ini oppa? Oppa ayo bangun… bangun.” Teriak so eun lagi, dan kali ini air matanya pun kembali menetes. Ternyata benar bahwa so eun sudah tidak kuat lagi dengan semua ini. dia bahkan benar – benar sangat lelah dengan keadaan ki bum. akankah ki bum kembali seperti dulu lagi, dan menemani so eun kembali.

So eun kembali mengguncang – ngguncangkan tubuh ki bum dan sambil terus menangis. Mungkin dengan seperti ini ki bum akan sadar menurut so eun, tapi tentu saja tidak semudah itu. Hingga saking kerasnya dia mengguncang tubuh ki bum sampai tangannya mengenai gelas yang ada di meja kecll sebelah tempat tidur hingga gelas itu terjatuh kelantai.

Pranggg…

So eun nampak kaget dengan apa yang barusan dia lakukan, kenapa so eun seperti ini. kenapa so eun sampai hilang kendali. Bukankah apa yang dilakukannya barusan malah akan memperburuk keadaan suaminya.

So eun turun dari tempat tidur ki bum dan membereskan pecahan gelas yang saat ini berserakan dilantai. Sambil menghapus air matanya yang makin deras mengalir, so eun dengan teliti mebersihkan pecahan – pecahan gelas tersebut.

“oppa.. cepatlah bangun. Aku benar – benar merindukanmu. Jika nanti kau sudah bangun aku ingin kita pergi berkencan, nonton film berdua makan jajanan di pinggir jalan. Semuanya ingin kulakukan dan itu hanya denganmu oppa, jadi cepatlah bangun.” Gumam so eun dengan nada suara serak dan kembali meneteskan air matanya.



Hari ini so eun mendatangi tempat penerbit yang menerbitkan cerita yang dibuatnya. So eun mengambil honornya dan setelah itu so eun kembali menuju ke rumah sakit. Seperti biasa hari – hari so eun hanya dia lakukan di rumah sakit untuk menunggui ki bum jika memang tidak ada urusan yang menurutnya penting.

~~~

Seorang wanita cantik, dengan postur tubuh yang tinggi dan berkulit putih tengah berlenggang menyusuri koridor rumah sakit. Wanita itu menuju bagian recepsionist untuk menanyakan ruang rawat sesorang. Dan ketika wanita itu telah mengetahuinya, dengan langkah yang santai wanita itu menuju ruang yang dicarinya.

Nafasnya memburu, jantungnya berdetak lebih cepat, dia takut. Apakah harus seperti ini, mengunjungi seseorang tanpa ijin terlebih dahulu. kenapa wanita itu merasa bahwa apa yang dilakukannya ini salah.

Namun wanita itu memantapkan kembali hatinya, hanya sebentar. Dirinya hanya ingin melihat kondisi orang yang spesial dihatinya walaupun wanita itu tau bahwa ini salah.

Wanita itu memberanikan diri membuka ruangan tempat orang yang selama ini dikaguminya tengah dirawat. Dan akhirnya kakinya pun mencoba melangkah kedalam ruangan itu. Tidak ada siapapun diruangan itu yang ada hanyalah sorang pria yang tengah terbaring lemah diatas sebuah tempat tidur.

“bagaimana kabar anda pak kim?” tanya wanita itu ketika dia sudah berada di dekat pasien yang ada dirumah sakit tersebut.

Wanita itu membelai rambut pasien yang sudah bisa kita tau bahwa pasien itu adalah lelaki. Di belainya wajah pria yang saat ini terbaring di ranjang itu. Tubuhnya nampak kurus, wajahnya pun kini nampak pucat benar – benar berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya ketika wanita ini bertemu dengannya.

“selamat atas pernikahanmu pak kim, aku tidak menyangka jika akhirnya kau akan menikah dengan wanita itu. Kau tau betapa patah hatinya aku ketika kau menolakku dan lebih memilih wanita itu menjadi istrimu.” Kata – kata yang keluar dari mulut wanita itupun terhenti, ini salah apa yang dilakukannya ini sangat lah salah. Pikir wanita itu.

“maafkan aku… tapi sampai kapanpun mungkin aku akan tetap mencintaimu pak kim. Walaupun rasa cintamu itu hanya kau tujukan pada istrimu.” Ucap wanita itu lagi.

Wanita itu kembali memandang wajah pria yang dipanggilnya pak kim. Hati wanita itu benar – benar sakit melihat kenyataan yang ada dihadapannya sekarang. Dengan memberanikan dirnya akhirnya dia dekatkan wajahnya pada pria itu dan dikecupnya bibir itu dengan lembut.

~~~

So eun sudah sampai dirumah sakit, dengan langkah santai dia melangkahkan kakinya menuju kamar suaminya. So eun memegang gagang pintu ruang rawat suaminya dan dibukanya kamar sang suami.
Seketika mata so eun melebar ketika dirinya menyaksikan pemandangan yang ada didepan matanya saat ini. hatinya benar – benar sakit melihat adegan itu.

Seorang wanita tengah mencium bibir suaminya, apa – apaan ini siapa wanita itu berani sekali dia melakukan hal menjijikan itu dan kenapa harus so eun yang mengalami kenyataan pahit ini. baru saja so eun ingin melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan itu dan berniat menyeret wanita tadi untuk menjauhi suaminya, tapi dengan sengaja dia urungkan niatnya itu ketika menyadari ada sesuatu yang beda dari suaminya.

Kaki ki bum berkedut.. ya, kaki ki bum bergerak bersamaan dengan gerakan perlahan wanita tadi yang melepaskan tautan bibirnya dengan ki bum.

“apa benar yang aku lihat tadi. Mataku tidak salahkan. Ki bum merespon apa yang dilakukan gadis itu padanya.” batin so eun.
So eun bersembunyi dibaling dinding, ketika melihat wanita tadi telah keluar dari ruangan suaminya. Dan ketika wanita itu sudah pergi barulah so eun masuk keruangan suaminya.

So eun mendekati tubuh suaminya, so eun masih belum sepenuhnya yakin dengan apa yang dilihatnya tadi. Ki bum menggerakkan kakinya ketika wanita tadi mencium ki bum. apa so eun harus melakukan hal yang sama.
So eun nampak berfikir, hingga akhirnya dia mencoba untuk mencium ki bum.

Dengan lembut so eun mencium bibir ki bum, sambil memastikan apakah kaki ki bum akan bergerak kembali. Tapi harapan so eun nampaknya sia – sia jangankan menggerakkan kakinya merespon saja tidak.

“yaa.. kenapa tidak bergerak. Kenapa.” Ucap so eun, kesal.

Kali ini so eun mencoba naik ketempat tidur, dibukanya kemeja yang dikenakan oleh ki bum, diciuminya dada bidang ki bum. tapi tetap saja hasilnya nihil. Berkali – kali so eun mencoba untuk menempelkan tangan ki bum kebagian dadanya, tapi hasilnya sama saja. tidak ada hasilnya, ki bum sama sekali tidak bergerak.

Hingga akhirnya so eun pun lelah, dan menyerah kemudian meletakkan kepalanya diatas dada bidang milik ki bum sambil kembali menangis.

“apa tadi hanya halusinasiku saja, apa ini semua karena aku yang benar – benar ingin melihatmu bergerak dan bangun oppa?” gumam so eun sambil menangis dan masih tetap meletakkan kepalanya pada dada ki bum dan berbaring disamping suaminya itu.

Saking lelahnya so eun pun tertidur di samping tubuh suaminya. Dan sedari tadi ternyata ada sepasang mata yang tengah memperhatikan apa yang so eun lakukan.

Kim bum. pria itu melihatnya, hatinya benar – benar sakit ketika melihat kakak iparnya seperti itu. Kim bum merasa bahwa so eun benar – benar rapuh sekarang. kim bum yakin kalau kakak iparnya membutuhkan sosok orang yang bisa menghibur hatinya.

“aku berjanji akan membuatmu tersenyum kembali. Aku janji akan membuatmu seperti dulu lagi.” gumam kim bum sambil menutup pintu ruang rawat kakaknya, dan melangkahkan kakinya meninggalkan rumah sakit.



Hari ini tidak seperti biasanya so eun hanya berdiam diri dirumah, biasanya so eun tidak sekalipun absen datang kerumah sakit untuk menemani ki bum. tapi berbeda dengan hari ini, so eun lebih suka menghabiskan waktunya untuk berdiam diri dirumah.

So eun kembali memutar DVD pernikahanya dengan ki bum, dia memutar cepat kaset itu dan menekan tombol play di remotenya ketika sebuah adegan yang dia cari telah terputar.
Dia perhatikan adegan itu dengan seksama.

“tuan kim selamat atas pernikanmu. Aku tidak menyangka akhirnya kau telah menikah, selama ini aku sangat mengagumimu tapi sayang perasaanku hanyalah perasaan sepihak saja. aku turut mendoakan kebahagianmu tuan kim, semoga dia bisa memberikanmu kebahagiaan.” Tutur seorang wanita yang ada didalam DVD yang saat ini sedang diputar oleh so eun.

So eun mematikan DVD playernya, sekarang dia tau jika wanita yang tempo hari datang kerumah sakit dan dengan beraninya mencium bibir suaminya itu ternyata mempunyai perasaan pada suaminya.

So eun benar – benar kesal, sedih dan marah. Tapi apa yang bisa dilakukannya. Sepertinya keadaan yang dirasakan oleh wanita tadi seolah – olah menggambarkan bahwa so eun telah mengambil ki bum darinya.

~~~

Kim bum baru saja pergi belanja, dia melihat keadaan rumah yang nampak sepi. Sepertinya kakak iparnya sudah berangkat kerumah sakit kembali. Pikir kim bum

Tapi kenapa rasanya ada yang aneh, kenapa seperti ada perasaan lain yang menyuruh kim bum untuk memastikan keberadaan sang kakak ipar.

“so eun-si…so eun-si, apa kau masih dirumah?” teriak kim bum. namun tidak ada sahutan dari dalam rumah.

Kim bum berjalan perlahan menuju kamar so eun, dan dengan pelan dia coba membuka pintu kamar so eun.

“so eun-si…. so eun-si.” Panggil kim bum lagi, tapi masih sama seperti sebelumnya tidak ada sahutan dari orang yng dipanggil kim bum.

Kim bum masuk kedalam kamar so eun, diperhatikannya kamar sang kakak nampak sunyi dan seperti tidak berpenghuni. Dan samar – samar kim bum mendengar suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi yang ada di kamar itu.

“apa dia sedang mandi.” Batin kim bum.
Mungkin saja kakak iparnya itu memang sedang mandi, makanya dari tadi dia tidak menjawab panggilan dari kim bum. kim bum berniat melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu. Tapi ada yang aneh, sepertinya kim bum harus memastikan bahwa kakak iparnya itu sedang dalam keadaan baik.

Kim bum melangkahkan kakinya menuju pintu kamar mandi, dengan ragu – ragu kim bum putar kenop pintu kamar mandi tersebut.

“kenapa tidak dikunci.. aneh.” Gumam kim bum, sambil sedikit mengintip keadaan di dalam kamar mandi tersebut.

Dan kim bum lebih terkejut lagi ketika mengetahui apa yang telah dilakukan kakak iparnya saat ini. so eun bukannya mandi, melainkan so eun sengaja mendudukkan dirinya dibawah guyuran air kran yang berada didalam kamar mandinya dengan menggunakan pakaian yang masih lengkap. Apa yang dilakukan wanita ini. pikir kim bum

“so eun-si…so eun-si.” Panggil kim bum, sambil menepuk – nepuk pipi so eun. namun yang dipanggil tak sekalipun menyahut.

Kim bum panik, benar – benar panik. Dia takut jika terjadi sesuatu dengan so eun. kim bum mematikan kran air yang mengguyur tubuh so eun, dan segera kim bum angkat tubuh so eun yang basah kuyup kemudian dia baringkan tubuh lemah wanita itu diatas tempat tidurnya.

“yaa.. apa yang kau lakukan? Kenapa menyakiti dirimu sendiri.” Tanya kim bum pada so eun, yang sudah tentu tidak akan dijawab oleh so eun. mengingat wanita itu tengah pingsan saat ini.

Kim bum berniat membuka kancing baju so eun, untuk mengganti pakaian so eun yang basah. Tapi diurungkan kembali niatnya. Ketika hati kecilnya menyadari bahwa apa yang akan dia lakukan itu salah. Bagaimana jika nanti tiba – tiba saja so eun bangun, pasti dia akan berpikiran buruk tentangnya.

“apa yang kau lakukan kim bum.. siapa kau hingga berani menyentuhnya, ingat dia itu kakak iparmu.” Batin kim bum.

Kim bum pun mengambil air hangat di dapur, kemudian dia kembali lagi kekamar so eun dan meletakkan sebuah ember yang berisikan air hangat dan handuk kecil. Dimasukkannya handuk kecil tadi kedalam ember yang berisi air, kemudian di perasnya anduk tersebut dan ditempelkannya ke dahi so eun.

“jangan , menyakiti dirimu sendiri seperti ini. aku benar – benar tidak tega melihatmu seperti ini.” gumam kim bum sambil terus membelai pipi so eun dengan tangannya.

Kim bum yang sedari tadi berada di samping tempat tidur so eun, seperti menyadari sesuatu ketika melihat sebuah kaset DVD yang terletak dimeja samping tempat so eun tidur. Selama ini bukannya kim bum belum tau bagaimana dulu upacara pernikahan sang kakak. Diambilnya kaset yang ada diatas meja tadi, dilihatnya cover kaset itu bergambarkan ki bum dan so eun.

Kim bum mencoba menyalakan DVD player yang berada di kamar so eun, kemudian dia masukkan kaset tadi kedalamnya hingga muncul semua adegan – adegan upacara pernikahan sang kakak dan so eun.

“kenapa bisa seperti itu.” Bingung kim bum ketika dia melihat sebuah adegan yang ada didalam kaset yang diputarnya tadi.

“kenapa bisa tidak masuk. Apa mereka tidak mencobanya sebelumnya.” Heran kim bum melihat cincin pernikahannya yang sang kakak yang tidak muat dijari ki bum.

Kim bum mematikan DVD player tersebut dan mencari dimana so eun menyimapan cincin pernikahannya. Karena yang kim bum tau so eun tidak memakainya saat ini begitu pula ki bum. walaupun terkesan lancang tapi kim bum memberanikan dirinya mencari dimana so eun menyimpan cincin tersebut.

Kim bum membuka lemari pakaian so eun dan melihat laci kecil yang ada di dalam lemari pakaian tersebut. Dibukanya laci itu dan terdapat kotak kecil didalam laci dan kim bum pun sudah bisa menebak jika cincin itu pasti berada didalamnya.

Kim bum mengambil kotak kecil tersebut dan membukanya dan ternyata benar saja bahwa didalamnya memang ada sepasang cincin yang kim bum yakini sebagia cincin pernikahan sang kakak.
Kim bum mendudukkan tubuhnya di kursi yang tidak jauh dari tempat tidur so eun. diambilnya cincin milik ki bum yang ada di kotak kecil tadi dan kim bum pun mencoba memakainya.

“apa maksudnya ini?” tanya kim bum dalam hati.

Bagaimana kim bum tidak heran jika sekali coba saja cincin itu langsung lolos masuk kedalam jarinya dengan begitu mudahnya. Jika di jari kim bum saja muat kenapa dijari ki bum tidak muat bukankah bentuk tubuh mereka sama.

~~~

So eun sedikit membuka matanya, dia merasakan kepalanya yang sedikit berat. Dilihatnya cahaya lampu yang tampak samar – samar menerangi ruangannya. Dia juga bisa melihat bahwa saat ini kim bum sedang duduk di kursi yang tak jauh dari tempatnya berbaring. Apa yang dilakukan pria itu? Pikir so eun.

Ingatan so eun berputar – putar, sebuah bayangan masa lalu kembali muncul di ingatanya. So eun kembali teringat akan kejadian dimana saat itu dirinya tengah pingsan di sebuah jembatan. Karena takut akan ketinggian. Bayangan dirinya yang berada di punggung seorang pria. Ki bum.

So eun melihat kearah kim bum sesaat kemudian memejamkan matanya kembali, so eun tidak mengetahui apa yang saat ini dilakukan kim bum dikamarnya tapi so eun yakin bahwa yang telah memindahkan tubuh so eun ke tempat tidur tadi adalah kim bum. siapa lagi kalau bukan adik iparnya itu, mengingat di rumah ini tidak ada siapa pun kecuali kim bum dan so eun.

“ki bum oppa.” Gumam so eun, ketika melihat bayangan kim bum yang saat ini tengah duduk jauh darinya.

Kim bum mendengar gumaman so eun barusan hingga kim bum pun beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri tubuh so eun yang saat ini tengah berbaring.

“tidurlah.” Ucap kim bum sambil menyelimuti tubuh so eun dan mengusap pelan kepala so eun. dan hanya bisa dibalas senyuman oleh so eun.

Hingga akhirnya mata so eun terlelap, kim bum pun beranjak pergi meninggalkan kamar so eun dan terlebih dahulu menyimpan cincin pernikahan sang kakak.

~~~

Saat ini kim bum tengah berbaring di atas tempat tidur di dalam kamarnya. Hatinya gelisah, sudah hampir larut malam dan matanya masih saja enggan untuk terpejam. Kim bum masih bingung dengan perasaannya. Kenapa perasaan ini masih saja ada setelah sekian lama berlalu, sudah hampir lima tahun tapi kenapa perasaan ini masih saja ada. Apa tidak ada cara lain untuk menghilangkannya. Pikir kim bum.

“apa yang harus aku lakukan tuhan. Kenapa kau menyiksanya dengan cara seperti ini, dan kenapa kau masih saja membiarkan perasaan ini menghantuiku.” Gumam kim bum.

~~~TBC~~~

NB: ini ff memang terinspirasi dari sebuah movie korea yang judulnya pun juga sama dengan judul dari ff ini. disini terserah para reader ingin menggambar wajah ki bum itu sebagai kim bum atau tidak, tapi intinya disini wajah kim bum dan ki bum itu kemabar identik yaa. dan untuk cerita ini akan ada perubahan dari cerita aslinya. dan kemungkinan untuk part selanjutnya akan aku pasword karena ada unsur NC’nya. untuk komentnya sangat di tunggu. terimakasih. 🙂

Komentar
  1. sebenarnya siapa wanita yg mencium ki bum di rumah sakit itu??
    dan mengapa kibum hanya dapat merespon disaat wanita itu menciumnya sedangkan dgn ao eun kibum sama sekali tdk merespon??
    hmm dan lebih anehnya lagi cincin pernikahan milik kibum sangat pas di jari kim bum :-/ ?

  2. nitaadjah berkata:

    sso…. putus asa….. Lelah rasanya…. Suami di cium orang lain….untung ada bum …
    Gimana nasib bum… Kenapa..selama 5 tahun perasaan nya masih sama….mesti harus ngalah ama hyungnya….bumsso tersakiti….

  3. shefty rhieya berkata:

    kimbum oppa cinta sma siapa???? sso eon kah?? knpa cincinnya muat sma bumppp???? nextttttrr

  4. lisye berkata:

    siapa wanita yg mencium kimkibum ?……..
    sampe ada ada gerakan pada tubuhnya ?..
    kenapa juga cincin nya pas buat jarinya bum ?…….. keanehan apa yg terjadi pada hubungan mereka lanjut .

  5. citra berkata:

    Cincin nya cukup d jari kim bum. Takdir nya emng sso sma bumppa kkkkkk

  6. elsyahadu berkata:

    knp cincin nikah’a kibum muat di tangan kimbum. Dn saat cewe yg cium kibum, tubuh kibum merespon. Lain hal’a dgn sso ga ada respon sma skali..
    Penasaran dgn akhir crita ini.,

  7. nda chubby berkata:

    mkn penasaran. . .kyknya yeoja ntu yonna tp ada hbungan apa dgn ki bum?

    . . .berat bgt cobaan untk sso. . . . .nyesek . . . Heu. . .

  8. ainami berkata:

    semakin penasaran…

    cincinnya kok malah muat sama bum…

    dan ki bum bereaksi ma ciuman yoona *cewe yg dtg itu yoona kan hehehe….

    bum suka ama sso ya..?

  9. ainami berkata:

    tambah bikin penasaran..

    cincinnya kok malah muat ama bum..

    lalu ki bum bereaksi saat dicium yoona *cewe yg dtg itu yoona kan…? hehe

    bum punya perasaan ma sso ya….
    penasaran masa lalu mereka bertiga…

Tinggalkan komentar